Setelah lebih dari lima puluh tahun sejak misi Apollo terakhir, manusia bersiap kembali ke Bulan melalui Program Artemis NASA. Program ini bukan sekadar kunjungan singkat, melainkan langkah krusial untuk mendirikan keberadaan manusia jangka panjang. Ambisi ini bertujuan menjadikan Bulan sebagai gerbang menuju eksplorasi antariksa yang lebih dalam.
Fase Kunci: Pendaratan Manusia di Kutub Selatan
Salah satu target terpenting Program Artemis adalah mengirim perempuan pertama dan orang kulit berwarna pertama mendarat di Kutub Selatan Bulan. Area ini dipilih karena menyimpan es air di kawah-kawah yang terpapar bayangan permanen. Es air ini vital untuk mendukung keberadaan manusia.
Menuju Gateway: Stasiun Orbit Bulan
Bagian fundamental dari Program Artemis adalah pembangunan Gateway, sebuah stasiun luar angkasa kecil yang mengorbit Bulan. Gateway akan menjadi pos peristirahatan dan laboratorium ilmiah bagi astronaut sebelum turun ke permukaan Bulan atau melanjutkan perjalanan ke Mars. Stasiun ini adalah infrastruktur kunci.
Memanfaatkan Sumber Daya Lokal (ISRU)
Keberhasilan pangkalan permanen bergantung pada kemampuan untuk hidup dari tanah Bulan. NASA berencana menggunakan air es untuk diubah menjadi air minum, oksigen yang dapat dihirup, dan bahkan bahan bakar roket. Pemanfaatan Sumber Daya di Tempat (ISRU) menjadi fokus utama Program Artemis.
Pangkalan Permanen: Artemis Base Camp
Tujuan jangka panjang Program Artemis adalah mendirikan Artemis Base Camp, sebuah pangkalan permanen di permukaan Bulan. Pangkalan ini akan memungkinkan kru untuk tinggal dan bekerja di Bulan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, memperluas penelitian ilmiah dan pengujian teknologi.
Tantangan Teknologi: Roket dan Pendarat
Program Artemis mengandalkan roket raksasa Space Launch System (SLS) dan kapsul Orion. Tantangan utama termasuk memastikan keamanan kendaraan pendaratan manusia (Human Landing System), seperti Starship yang dikembangkan SpaceX, serta menyempurnakan pakaian antariksa generasi baru.
Kolaborasi Global: Kekuatan Kemitraan
Misi kompleks ini didukung oleh kemitraan internasional yang luas, termasuk Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Kanada (CSA). Kerja sama ini diformalkan melalui Artemis Accords, kerangka kerja yang mempromosikan eksplorasi ruang angkasa yang damai dan transparan.
Jalur Menuju Mars: Batu Loncatan Kosmik
Bulan, melalui Program Artemis, berfungsi sebagai “tempat latihan” bagi misi yang lebih ambisius ke Mars. Pengalaman membangun habitat mandiri dan menguji sistem dukungan kehidupan di lingkungan ekstrim Bulan akan sangat penting untuk misi berawak ke Planet Merah.
