Dalam lanskap musik Indonesia, Tulus muncul sebagai anomali yang disambut hangat. Ia tidak hanya menawarkan lagu-lagu dengan lirik puitis dan melodi jazz yang menenangkan, tetapi juga sebuah identitas vokal yang sangat khas. Keunikan Vokal Tulus terletak pada kejujuran dan cengkok alaminya yang tidak berusaha mengikuti standar pop global. Vokalnya yang bariton dan cenderung bernyanyi seolah berbicara, dikombinasikan dengan sentuhan vibrasi lembut, menciptakan Keunikan Vokal yang otentik dan mudah dikenali. Kombinasi ini menjadikannya salah satu pilar utama dalam genre jazz kontemporer di Indonesia. Menelusuri Keunikan Vokal Tulus berarti menyelami sebuah narasi musikal yang mengutamakan emosi dan kejujuran di atas virtuoso teknis belaka.
Cengkok Bariton yang Mengakrabkan
Tulus memiliki rentang vokal baritone yang jarang dijumpai pada penyanyi pop pria Indonesia yang umumnya memilih tenor. Suara rendahnya yang tebal dan hangat memberikan karakter dewasa dan menenangkan pada lagu-lagunya. Ini bukan hanya masalah nada, tetapi juga feel atau rasa yang disampaikan.
Dalam sesi wawancara untuk majalah musik pada hari Kamis, 14 November 2024, seorang kritikus musik ternama menyebut bahwa vokal Tulus adalah perpaduan sempurna antara Emosi Pop dan Kedewasaan Jazz. Gaya bernyanyinya seringkali diwarnai oleh pitch dan intonasi yang tidak terduga, seolah-olah ia berimprovisasi di atas melodi. Inilah cengkok asli yang ia pertahankan, yang memberikan kesan unpolished namun sangat natural.
Pemanfaatan Teknik Vokal Jelas dan Rapi
Meskipun Tulus tidak mengandalkan power vocal layaknya penyanyi rock atau R&B, ia sangat cermat dalam penggunaan teknik:
- Artikulasi: Tulus dikenal memiliki artikulasi yang sangat jelas. Setiap kata dalam liriknya tersampaikan dengan presisi, memastikan pesan puitis dari lagunya diterima utuh. Kebersihan artikulasi ini menjadi keunggulan saat lagu-lagunya diputar di berbagai media.
- Harmonisasi Jari: Ia sering menggunakan teknik harmonisasi (penggunaan dua hingga tiga layer vokal) yang terkesan minimalis, tetapi sangat efektif dalam memperkuat kedalaman emosi. Teknik ini terlihat menonjol pada lagu-lagu seperti “Sepatu” (rilis tahun 2013) dan “Pamit” (rilis tahun 2016).
Menjadi Ikon Generasi Tanpa Batas Genre
Konsistensi Tulus dalam menghadirkan lagu-lagu berkualitas dengan Keunikan Vokalnya telah membawanya melampaui batas genre jazz kontemporer. Ia berhasil diterima oleh pendengar pop, balada, bahkan hingga audiens yang lebih tua.
Pada acara penghargaan musik bergengsi tahun 2023, ia memenangkan beberapa kategori utama, termasuk Album Terbaik. Kemenangan ini, yang diumumkan oleh Dewan Juri pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023, menegaskan bahwa kejujuran dan keunikan gaya vokal mampu bersaing, bahkan mendominasi, di industri yang dipenuhi oleh musik berorientasi komersial.
Melalui vokal yang rendah hati, Tulus berhasil menciptakan ruang tersendiri di musik Indonesia, membuktikan bahwa seorang seniman tidak perlu menjadi orang lain untuk menjadi relevan. Ia adalah perwakilan dari generasi yang berani otentik dan merayakan cengkok pribadi.